Ulasan Anime: Plastic Memories

1

plamemocover

Jika kita hidup dengan waktu yang sudah ditentukan, bagaimana cara kita akan menjalaninya?

Salah satu seri anime yang tayang pada musim semi tahun 2015 ini dibuka dengan premis demikian. Plastic Memories, seri anime persembahan Studio Doga Kobo (Gekkan Shoujo Nozaki-kun) yang merupakan karya orisinil dari Naotaka Hayashi (Steins;Gate, Robotics;Notes) dengan Yoshiyuki Fujiawa (Mikakunin de Shinkoukei, GJ-Bu) dipercaya sebagai sutradara dari seri anime ini. Chiaki Nakajima (Love Lab, Yuruyuri) turut serta dalam seri anime ini menangani bagian desain karakter.

Plastic Memories merupakan seri anime yang berlatarkan dunia dimasa depan dimana manusia berhasil menemukan android dengan jiwa buatan (jiwa sintetis). Jiwa-jiwa buatan tersebut diproduksi untuk ditaruh kedalam sebuah tubuh yang bernama Giftia. Sejak diciptakan, telah ditentukan bahwa batas hidup sebuah Giftia hanyalah 81.920 jam. Tsukasa Mizukagi (disuarakan oleh Yasuaki Takumi), baru saja mendaftar pekerjaan di sebuah lembaga yang menangani Giftia. Namun, unit tempat Tsukasa bekerja adalah unit pengambilan tubuh Giftia yang telah mencapai batas hidupnya. Dalam melakukan pekerjaan tersebut, ia ditemani oleh Isla (Sora Amamiya), Giftia senior yang paling lama hidup di unit tersebut.

Pentingya Komunikasi Dalam Penyelesaian Masalah

Meski pada episode awal seri anime ini disampaikan premis antara pertemuan-perpisahan yang sangat khas dari seri anime drama yang menguras tangisan, namun bisa dikatakan bahwa seri anime ini lebih menitikberatkan pada berbagai perkembangan hubungan dan komunikasi antar-pribadi yang terjadi pada hampir seluruh karakter yang dimunculkan pada seri ini. Oleh karena itu, dalam ulasan ini, penulis akan menganalisis tema yang diangkat dari seri anime Plastic Memories, yakni mengenai perkembangan hubungan dan komunikasi antar pribadi. Tema ini bagi penulis merupakan salah satu poin penting pada seri anime ini karena mayoritas konflik dan kisah yang ada dalam tiap episode di seri ini menggambarkan berbagai dinamika dari sebuah hubungan serta menggambarkan proses dari sebuah komunikasi antar pribadi. Untuk bisa ditelaah secara menyeluruh, pada ulasan ini akan terkandung hal-hal yang bersifat spoiler bagi anda yang mungkin belum sempat menyelesaikan maupun belum sempat menonton seri anime ini secara keseluruhan.

Jika pada awal bagian seri anime ini dibuka dengan pertanyaan yang seolah-olah menunjukkan kondisi perpisahan, lalu adanya Giftia yang hidupnya sudah ditentukan, dan juga tugas pengambilan Giftia yang sudah melewati masa hidupnya, namun dalam sebuah perpisahan-perpisahan antara Giftia tersebut tentu terdapat berbagai hubungan yang membekas dalam sebuah ingatan (Memory) antara sang Giftia dengan pemilik dan orang-orang di sekitarnya.

Beberapa episode awal dari seri anime ini lebih mengisahkan mengenai pekerjaan Tsukasa, Isla, dan teman-teman sekantornya yang harus berurusan dengan proses pengambilan Giftia yang sudah memasuki masa akhir hidupnya. Menjalani pekerjaan dimana harus memisahkan hubungan antara dua pribadi tentu menimbulkan berbagai dilema dari sisi Tsukasa dan kawan-kawan sebagai sang pekerja sendiri. Beberapa kali Isla pun sempat berpikir, “apakah pekerjaan merusak ingatan ini benar-benar bisa memberikan reward yang memuaskan?”.

plamemo5

Dalam melakukan pekerjaannya ini, unit tempat Tsukasa dan Isla bekerja memiliki pendekatan yang berbeda, dimana dalam beberapa hari sebelum pengambilan Giftia, para pekerja diharuskan menghubungi sang klien dan Giftia serta sebisa mungkin membangun keyakinan antara pekerja dengan sang klien. Pada tugas pengambilan Giftia yang pertama kali dilakukan Tsukasa dimana ia harus tandem dengan tim Michiru Kinushima (Chinatsu Akasaki) & Zack (Sayuri Yahagi), dikisahkan bahwa Zack sudah menjalin hubungan dengan keluarga klien. Disini komunikasi serta hubungan antara Zack dengan keluarga pemilik Giftia yang sudah terjalin baik membuat pekerjaan pengambilan Giftia bernama Eddie berlangsung dengan mudah.

Hal yang berbeda ditunjukkan pada tugas berikutnya yang dijalani Tsukasa. Dimana pada kali ini ia dan Isla diharuskan mengambil Giftia dengan klien seorang nenek-nenek. Namun karena belum terjalin hubungan yang begitu erat, pekerjaan tersebut sangat sulit dilakukan karena beberapa kali sang nenek menolak kehadiran Tsukasa dan Isla. Namun demi kelancaran kerja Isla mencoba untuk membangun hubungan dengan si klien dengan cara menawarkan teh berulang-ulang. Meski sulit namun perlahan Isla berhasil membangun hubungan saat ia berinteraksi dengan sang Giftia yang menjadi cucu sang nenek. Mengetahui Isla dekat dengan si cucunya, sang nenek akhirnya mulai terbuka kepada Tsukasa dan Isla.

plamemo11

Dalam pekerjaan-pekerjaan selanjutnya Isla dan Tsukasa melakukan hal yang sama, terus mencoba menjalin hubungan dengan sang klien agar bisa terbentuk sebuah kepercayaan. Namun sayang pada beberapa kesempatan sifat canggung Isla justru membuat komunikasi yang terjadi banyak diliputi kesalah pahaman. Pada saat ini Tsukasa berperan sebagai pihak yang meluruskan hal yang dikacaukan akibat sifat canggung Isla di awal-awal agar pekerjaannya bisa berjalan lancar.

Dinamika Hubungan Antar Pribadi Para Karakter

Jika di awal-awal episode penonton akan disuguhkan kisah para petugas Terminal Service dalam melakukan pekerjaannya untuk melakukan pengambilan Giftia, namun memasuki pertengahan kisah yang dibawakan mulai berubah kearah bagaimana Tsukasa, yang notabene seorang pekerja baru menjalin hubungan dengan rekan-rekan kerjanya di kantor tersebut.

Karena menjalani pekerjaan bersama Isla sebagai satu tim, Tsukasa pun diharuskan tinggal sekamar dengan Isla. Disinilah hal yang cukup menarik terjadi, dimana Tsukasa harus mencoba sangat berusaha untuk dapat berkomunikasi dengan Isla yang pada episode-episode awal cukup sulit untuk membuka diri pada Tsukasa. Tentu dibutuhkan proses yang cukup berat yang harus dijalani Tsukasa agar bisa hidup sekamar dengan Isla. Dalam memahami komunikasi antar pribadi antara Tsukasa dengan Isla, dapat dipahami sebagai sebuah proses.

plamemo6

Agar bisa berakrab dengan Isla, tahap pertama yang dijalani Tsukasa adalah mencoba untuk mengajak ngobrol rekan kerjanya tersebut. Namun karena cenderung menutup diri, sangat sulit bagi Tsukasa untuk sekedar mengobrol santai. Tidak jarang malah justru terjadi hal aneh-aneh yang terjadi saat Tsukasa mencoba ingin ngobrol dengan Isla, yang mana Michiru akan selalu muncul untuk menyaksikan aksi Tsukasa yang cukup aneh untuk mengajak Isla berbicara. Mulai dari merusak tembok kamar hingga harus memakai pakaian perempuan dan bercosplay layaknya seorang anak gothic yang chuunibyou dilakukan oleh Tsukasa yang tak jarang membuat Michiru menaruh kecurigaan pada rekan kerja barunya tersebut.

Salah satu faktor yang menyebabkan Tsukasa sulit berinteraksi dengan Isla adalah karena keterbatasan Self-Disclosure (Keterbukaan diri) dari Isla sendiri. Self-Disclosure dapat diartikan pada bagaimana seseorang menyampaikan informasi pribadi tentang dirinya pada pihak lain (DeVito, 2013). Informasi mengenai Isla yang Tsukasa ketahui pada awalnya hanyalah hobi meracik teh yang sering dilakoni Isla, oleh karena itu, dengan membuka pembicaraan mengenai teh, perlahan hubungan antara Tsukasa dan Isla pun terbangun.

plamemo12

Tidak hanya hubungan Tsukasa dengan Isla yang dinamika nya ditampilkan dalam seri anime ini, sebagai seorang staf baru Tsukasa pun harus menjalani interaksi dengan pekerja lainnya. Berbeda pribadi, tentu berbeda pula interaksi yang berlangsung. Jika kepada Isla Tsukasa harus bersusah payah mencuri-curi perhatian, beda dengan Michiru yang sepertinya menyimpan rasa diam-diam suka (Tsundere) pada Tsukasa. Berinteraksi dengan Michiru, Tsukasa sering kali mendapat omelan khas dari karakter tsundere yang sebenarnya perhatian pada dirinya. Kepada Kazuki Kuwanomi (Megumi Toyoguchi), Tsukasa sulit untuk berinteraksi karena ia kerap diomeli. Berbeda dengan Yasutaka Hanada (Kenjiro Tsuda) yang justru lebih dahulu mengakrabkan diri dengan Tsukasa karena sering memberi tips-tips sebagai sesama lelaki. Berbagai interaksi yang dilakukan oleh Tsukasa dengan masing-masing karakter yang berbeda memiliki kekhasannya masing-masing yang membentuk hubungan Tsukasa dengan karakter lain secara unik.

Pentingnya Self-Disclosure: Berkaca Pada Kasus Marcia

Self-Disclosure merupakan salah satu bentuk terpenting dari sebuah komunikasi antar-pribadi. Salah satu yang membedakan komunikasi antar-pribadi dengan komunikasi lainnya adalah, bahwa pada komunikasi antar-pribadi percakapan yang berlangsung bersifat pribadi, sehingga banyak informasi pribadi yang dibicarakan. Salah satu contoh mengenai pentingnya Self-Disclosure dalam sebuah komunikasi dan hubungan antar-pribadi dalam seri anime Plastic Memories adalah pada kasus Marcia (Mamiko Noto).

souta

Pada saat Tsukasa dan Isla hendak melakukan pekerjaan dengan klien Souta Wakanae (Misato Fukuen), ia memiliki sifat yang berbeda dengan klien lainnya. Jika mayoritas klien merasa sedikit keberatan dan sedih Giftia miliknya harus diambil ketika berakhir masa hidupnya, namun Souta sangat tidak keberatan kehilangan sosok Marcia yang merupakan kakak sekaligus pengasuh Souta karena ia hidup sendiri dan cenderung bodo amat dengan Marcia. Sifat Souta yang dingin dan terkesan menutup diri ini menimbulkan berbagai permasalahan pada proses pengambilan Marcia. Hingga suatu hari seorang yang mengaku dari Terminal Service datang untuk menculik Marcia yang membuat masalah makin runyam.

Jauh di lubuk hatinya Souta sebenarnya sangat menyayangi sosok Marcia yang selalu menemaninya, namun karena sulit mengomunikasikan perasaan tersebut, sifat menutup diri Souta pun timbul yang terkesan menjadi penghambat dari pekerjaan Tsukasa dan Isla. Ditambah makin runyam dengan kemunculan penjahat yang menjadikan Marcia seorang Wanderer yang hampir melukai Souta. Namun pada akhirnya, baik Souta maupun Marcia bisa saling mengomunikasikan perasaan satu sama lain, Souta mulai membuka self-disclosure bahwa ia sangat berterima kasih pada Marcia meskipun di saat-saat akhir hidup dari Marcia.

Simak lanjutan ulasan ini pada halaman berikutnya

1 KOMENTAR

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses